14 Agustus 2009

Tips Aman Ibu Tidur Bersama Bayi

Assalamu'alaikum Wr.Wb. Pembaca blog De Isa. Apa kabar semuanya ? smoga dalam keadaan sehat semua. Saat ini aku masih di rumah Eyang di Majalengka. Karena umurku masih kecil, aku tidur satu ruangan dan satu tempat tidur ama mama dan ayah. Aku masih tidur bareng karena malamnya suka bangun atau "ngalilir" kalo kata orang Sunda. Jadi Mama mesti siap-siap dengan ASI nya. Lagian aku lebih nyaman kalo tidur ama Mama soalnya serasa ada yg jagain, tau sendiri khan tidurku suka guling-guling, muter-muter makanya disediain bantal di tiap pinggirnya. Tapi aman ggak ya kata para ahli soal tidurku ini ? pingin tau ?? ikuti informasinya yukkk !!

Tips Aman dan Nyaman Tidur Bersama Bayi
Oleh : Sari Kartikawati

Bila ingin si kecil tidur di tempat tidurnya sendiri, maka siapkan sebuah ranjang bayi yang nyaman, kuat, dan aman sehingga si kecil dan orangtua dapat sama-sama tertidur dengan lelap. Tapi, bila memutuskan untuk tidur seranjang dengan bayi, sebaiknya orangtua memperhatikan beberapa hal penting demi mencegah risiko berbahaya, seperti bayi tertindih atau sindroma kematian mendadak saat tidur.
“Hal paling penting yang harus diingat oleh orangtua ketika berbagi tempat tidur dengan bayinya adalah hal-hal yang bisa membahayakan bayinya. Karerna itu, ketika akan tidur, tanamkan dalam ingatan bahwa bayi Anda berada di tempat tidur bersama Anda,” ujar James McKenna, Ph.D, dokter ahli yang mendalami bidang tidur bersama bayi, Direktur Mother and Baby Behavioral Sleep Laboratory, Notre Dame University, Amerika Serikat.

Pada dasarnya, kata McKenna, ibu dan anak sudah ‘didisain’ untuk tidur bersama, baik dari segi psikologi maupun biologi. Tujuannya antara lain adalah untuk memudahkan ibu dan bayi saat harus menyusui dan menjaga tidur anak di malam hari. “Bayi yang tidur sendiri lebih rentan untuk terkena Sindroma Kematian Mendadak Saat Tidur (Sudden Infant Death Syndrome/SIDS). Ibu yang tidur bersama bayinya justru akan memiliki hubungan emosi yang lebih dekat dengan bayinya. Bayi juga akan merasa nyaman, aman, dapat belajar untuk tidur dalam posisi yang lebih aman dan teratur, juga dapat belajar bernafas yang baik saat tidur,” ujar McKenna. Menurutnya, ibu yang mendampingi bayinya tidur biasanya lebih waspada dalam mengawasi pernafasan dan temperatur bayinya selama tidur dan langsung dapat memberi respon saat terjadi perubahan yang membahayakan.

Menurut Dr. Asril Aminullah, Sp.AK. dari bagian Perinatologi, Ilmu Kesehatan Anak,
FKUI/RSCM, Jakarta, sebenarnya bayi bisa tidur di mana saja. Memang, orangtua
biasanya memilih tidur sekamar bahkan seranjang dengan bayinya karena alasan rasa aman dan praktis. “Jadi, bila tengah malam si kecil terbangun, orangtua bisa langsung menanganinya.” Selain itu, orangtua juga merasa lebih dekat secara batin jika dekat secara fisik dengan bayinya.

“Bayi akan mengetahui keberadaan ibunya dan merasa aman karena ibunya bisa memberikan respon secara emosional dan psikologis dengan baik. Bayi akan bangun lebih sering, namun hanya sebentar saja, jika dibandingkan jika ia tidur terpisah dari ibunya. Hal ini akan membuat bayi tidak bisa tidur dengan nyenyak dan pastinya tidak baik bagi kesehatan bayi,” tambahnya.

Menurut McKenna, kunci paling penting ketika tidur bersama bayi adalah ‘kedua orangtua yang selalu waspada’. “Baik ayah maupun ibu bisa sama-sama belajar memperhatikan posisi tidur bayinya, caranya bernafas, dan lain sebagainya. Carilah posisi yang terbaik bagi bayi, apakah harus berada di tengah kedua orangtuanya, atau berada di salah satu sisi tempat tidur. Hindari tidur di bagian kepala bayi karena berisiko tinggi membahayakan sang bayi. Bagi ibu, sebaiknya tidur di sebelah dan menghadap langsung ke arah bayinya untuk memudahkan saat pemberian ASI.

Selain itu, sebagai langkah pengamanan, tempatkan juga sebuah kasur di bawah tempat tidur untuk menghindari benturan keras ketika bayi terjatuh karena berguling-guling saat tidur. Letakkan juga beberapa bantal di sekitar tempat tidur dan di lantai dekat tempat tidur. Sebaiknya, letakkan juga sebuah bantal di antara ibu dan ayah untuk mencegah ayah berguling dan menindih ibu dan bayinya. “Yang paling utama adalah selalu menjadikan kamar tidur sebagai tempat yang aman bagi bayi saat tidur,” ujarnya. Selain beberapa saran di atas, tips-tips dari beberapa ahli berikut ini bisa menjadi panduan bagi orangtua saat tidur bersama bayinya:

1. Pastikan tempat tidur atau kasur untuk tidur bersama bayi berukuran cukup besar
untuk menampung dua sampai tiga orang. Jika kasur berukuran kecil, sebaiknya hanya ibu yang tidur bersama bayi atau tidurkan bayi di tempat tidur tersendiri.
2. Bayi sebaiknya tidur di tempat yang bersih, lembut, dan bebas dari asap rokok, berada di bawah lampu, berselimut, dan kepalanya tidak tertutup apa pun.
3. Untuk amannya, cermati posisi selimut dan seprai ketika bayi sedang tidur tengkurap. Selimut/seprai yang berantakan bisa menutupi jalan napas bayi hingga meningkatkan risiko terkena SIDS. Bila bayi menggunakan selimut, lipat sisa selimut (pada bagian ujung kaki) ke arah dalam. Lipatan ini berfungsi untuk menahan agar bayi tidak terdorong masuk ke dalam selimut ketika bergerak. Perhatikan batas selimut pada bagian atas sebaiknya tidak melebihi pundak bayi.
4. Kasur sebaiknya dipindahkan ke lantai, tidak perlu menggunakan ranjang, untuk
menghindari bayi yang sudah dapat berguling, terjatuh ketika tidur atau terbangun dan bermain sendirian di tempat tidur.
5. Hindarkan boneka atau banyak bantal dari sekitar bayi. Bayi juga sebaiknya tidak tidur di atas bantal.
6. Jangan tidurkan bayi di sofa, dengan atau tanpa orang dewasa, karena bayi bisa
terguling ke lantai atau terjepit di sofa. Bayi juga jangan ditidurkan di kasur air atau yang berisi biji-bijian. Pilihlah kasur yang agak keras dan rata untuk mencegah gangguan pada pertumbuhan tulang belakang dan otot-ototnya.
7. Hindari ruang sisa antara kasur dengan dinding atau kasur dengan bagian sisi tempat tidur, atau celah sempit antara tempat tidur dengan lemari, atau apa pun yang bisa membahayakan kepala bayi Anda.
8. Bayi berusia satu tahun ke bawah sebaiknya tidak tidur bersama anak yang lain.
9. Orangtua, baik ayah maupun ibu, yang sedang menjalani pengobatan, minum obat tidur, merokok atau mengkonsumsi minuman beralkohol, atau berada dalam keadaan sulit untuk bangun atau kemungkinan tidak akan terbangun selama tidur, sebaiknya jangan tidur bersama bayinya. Begitu pula jika sang ayah termasuk orang yang ceroboh.
10. Ibu yang memiliki rambut panjang sebaiknya mengikat rambutnya untuk menghindari bayinya terjerat rambut ibunya saat tertidur.
11. Orangtua yang mengalami masalah kegemukan, bahkan obesitas, sebaiknya tidak tidur di tempat tidur yang sama dengan bayinya. Baringkan bayinya di kasur atau tempat tidur khusus bayi.
12. Jauhkan tempat tidur bayi dari tirai atau penutup jendela, yang memiliki tali terjuntai, untuk menghindari kemungkinan bayi terjerat saat tertidur.
13. Hindari meletakkan tempat tidur bayi langsung di dekat jendela. Dikhawatirkan sinar dan panas matahari akan langsung menerpa wajah dan tubuh bayi. Atur posisi penyejuk udara sedemikian rupa sehingga "hembusannya" tidak langsung mengenai bayi.

Tips di atas mungkin berhasil dengan baik bagi sebagian orangtua, namun belum tentu berhasil pada lainnya. Yang terpenting adalah orangtua mengerti bahaya yang bisa mengancam keselamatan bayinya saat tidur sendiri maupun bersama orangtuanya, dan segera mencari solusi sebagai tindakan pencegahannya. “Menemani bayi tidur tidak berarti harus bersama dalam satu tempat tidur. Menempatkan ranjang bayi di dekat tempat tidur orangtuanya juga bisa bermakna sama,” ujar McKenna. Ia menyarankan, bila tidak yakin dengan keamanan bayi ketika tidur bersama orangtua, sebaiknya pilihlah ranjang bayi yang bisa didekatkan atau menempel di ranjang orangtuanya sehingga bayi dan orangtua bisa sama-sama tidur dengan aman dan nyaman.

sumber : Inspirekidsmagazine

Terusin......

10 Agustus 2009

Bayi Sering Menonton TV

Assalamualaikum pembaca blogku tercinta. Saat ini di kotaku Majalengka sedang musim kemarau yang biasanya anginnya lumayan kenceng, sehingga aku selama beberapa hari ke belakang ggak bisa main-main di luar rumah. Namun di dalam rumah juga aku kadang-kadang bosan kegiatannya itu-itu aja, biasanya aku ditemenin televisi kalo pas makan atau mau bobo. Kebetulan di rumah Eyang ada stasiun tv Spacetoon, isinya film kartun semua. Aku paling senang nonton Boom and Reds dan Penguin Clan tiap pagi. Namun ayahku penasaran, apa bayi seumurku baik ggak menonton televisi, akhirnya ayahku menemukan penjelasannya disebuah artikel. Yuk kita baca bareng-bareng.

Coba perhatikan, berapa jam dalam sehari bayi kecil Anda terpapar siaran televisi? Satu jam? Dua jam? Atau lebih? Atau jangan-jangan TV telah menjadi ’menu wajib’ pengasuhan sehari-hari? Misalnya, memberi makan harus sambil menonton TV, kalau tidak, anak bakal mogok makan. Atau kalau menangis, dia akan terhibur dan diam setelah menonton TV.

Jika ya, Anda perlu berhati-hati. TV bisa membawa dampak negatif bagi si kecil. Di Indonesia hal ini memang tidak terlalu dipermasalahkan, karena sebagian besar masyarakat masih menganggap TV sebagai “virtual baby sitter”. Tetapi di negara-negara maju, sejumlah ahli justru menganjurkan agar bayi yang berusia kurang dari 2 tahun, tidak menonton TV sama sekali. Mengapa? Indri Savitri, Psi, Kepala Divisi Klinik dan Layanan Masyarakat Lembaga Psikologi Terapan UI, menjelaskan alasan-alasannya untuk Anda.

Fokusnya pada atensi. Menurut Indri, anak-anak di bawah 2 tahun yang terbiasa menonton, disinyalir atensinya tidak berkembang optimal. Kilatan visual televisi cepat sekali berganti, sehingga otak anak terbiasa terstimulasi dengan sesuatu yang serba cepat. Hal ini kelak akan berdampak pada kemampuan anak untuk konsentrasi dan mempertahankan perhatian ketika mengerjakan sesuatu. “Akibatnya, kalau dia mengerjakan tugas, tidak bisa sampai tuntas,” kata Indri menjelaskan.

TV Membatasi Eksplorasi. Dua tahun pertama adalah masa penting bagi anak untuk mengembangkan pemahaman terhadap dunia dengan melihat, menyentuh dan mengeksplorasi secara langsung. “Kalau TV menggantikan kegiatan eksplorasi, kesempatan dia untuk bisa menjelajah dunia berkurang, dan akhirnya berdampak pada kognitif. Eksplorasinya berhenti sampai visual,” papar Indri. Kalaupun anak dipertontonkan sesuatu yang selalu bergerak-gerak, anak belum tentu bisa membayangkan benda tersebut secara tiga dimensi. Apakah berbentuk kotak, bola, atau lainnya. Lain halnya jika benda tersebut dipegang langsung untuk dieksplorasi. Anak jadi tahu, kalau bola bisa menggelinding, bisa memantul, dan teksturnya ternyata kasar. “Itu yang disebut dengan eksplorasi,” kata Indri menegaskan.

Walau demikian, Indri mengatakan menonton TV bagi bayi bisa juga diarahkan menjadi sesuatu yang positif. Asal, orangtua tahu cara menyiasatinya.

Tips:

1. Maksimal setengah jam. Anak di bawah dua tahun hanya boleh menonton sekitar setengah jam dalam sehari. Itu pun harus dibagi sepuluh menit untuk setiap sesinya. Setelah itu anak harus tetap main dengan orangtuanya, ada intimasi dan interaksi resiprokal. Tetap optimalkan aspek bermain, membaca dan bercerita dengan anak.
2. Pilihlah program yang sesuai dengan tahapan perkembangan anak, disajikan dengan suara tunggal (satu orang pembawa acara) dan musik dengan tempo yang lambat.
3. Jangan jadikan TV sebagai background. Artinya ketika anak tidak menonton, matikanlah TV. Yang sering terjadi, anak makan, kemudian diberi background tontonan TV. Jika dibiasakan, anak akan kesulitan membedakan hal yang pokok dan hal yang kurang penting. Akibatnya, anak harus dikondisikan selalu ada suara-suara yang justru dapat mengganggu konsentrasi dan relasi dalam keluarga.

(Meli Simarmata)
Sumber Majalah : Inspire Kid

Setelah membaca penjelasan di atas, sekarang aku jarang menonton TV, takut kemampuan kognitifku tidak berkembang :D

Terusin......

09 Agustus 2009

Arti dan Ciri Tangisan Bayi

Assalamualaikum Wr.wb, met ketemu lagi ama de isa neh, Alhamdulillah setelah membaca tulisan sebelumnya, aku sudah mulai lancar BAB neh, resepnya sederhana lebih banyak makanan serat, aku diberi jus pepaya, jus apel dan minum yang cukup.
Beralih ke hal lain, akhir-akhir ini aku kalo malam aku agak rewel sering nangis, aku kasihan sama mamaku soalnya tidurnya jadi keganggu, tapi gimana lagi aku khan bisanya cuma nangis hehehe. Biasanya aku nangis kalo aku lapar, haus, bosan de el el. Nah kalo pingin tahu macam-macam tangisan bayi dan penyebabnya coba ikutin penjelasan berikut ya......

Dalam buku "Your Child's Body Language", Dr Richard Woolfson menjelaskan bahwa tangisan bayi mempunyai arti berbeda-beda. Setiap jenis tangisan mengomunikasikan pesan tersendiri untuk ayah-ibunya. Di bawah ini beberapa contoh tangisan bayi dan cara mengatasinya.

Tangisan "Aku Ingin Menyusu!"

Bayi Anda akan mulai menangis jika lapar. Tangisannya akan berulang-ulang. Pertama, ia menangis lalu berhenti sejenak untuk mengambil napas, menangis lagi, berhenti sejenak untuk mengambil nafas, demikian seterusnya. Susui bayi hingga kenyang. Atau, jangan-jangan memang sudah waktunya makan?

Tangisan "Popokku Kotor!"

Bayi lebih suka popoknya bersih dan kering. Jika popoknya basah ia akan menangis karena merasa tidak berada dalam keadaan yang nyaman. Tangisan "pengumuman popokku kotor" biasanya perlahan, kemudian makin keras dan makin keras. Anda juga bisa memperhatikan bahwa ia bergeliut-geliut di tempat tidurnya. Segera periksa popoknya, ia barangkali memerlukan popok baru.

Tangisan "Badanku Sakit!"

Semua bayi menangis jika ia merasa sakit. Tangisan jenis ini adalah tangisan bernada tinggi, hampir seperti jeritan, kemudian ia terengah-engah pada saat menarik nafas, lalu menjerit lagi. Cobalah temukan apa yang membuatnya kesakitan. Pegang perutnya, jangan-jangan kejang. Goyang-goyang tangan, kaki atau leher dan kepalanya. Jika ia menjerit lebih keras ketika menggoyang bagian tertentu, mungkin ada yang sakit karena terjatuh tanpa sepengetahuan Anda. Kompreslah bagian yang sakit dengan air hangat.

Tangisan "Aku Bosan!"

Bayi selalu memerlukan stimulasi dan akan timbul bosan jika ia tidak memperolehnya, atau bahkan bosan dengan satu aktivitas saja. Tangisan jenis ini dirancang untuk mendapat perhatian Anda. Makanya, tangisan ini lebih mirip teriakan ketimbang tangisan. Dan, ia akan tetap menangis seperti ini selama ia merasa bosan. Ganti aktivitasnya. Misalnya temani bayi bermain, menyenandungkan nyanyian, membacakan cerita atau bisa juga ajak jalan-jalan.

Tangisan Minta Gendong

Bayi Anda akan menjadi cengeng jika lelah, walaupun ia mungkin tidak ingin tidur. Ia akan merengek dengan menjengkelkan. Kepalanya mungkin terangguk-angguk untuk beberapa detik, dan mungkin Anda melihat bahwa ia menggosok-gosokkan tangannya pada mata serta wajahnya. Ayunlah ia perlahan-lahan sampai akhirnya tertidur lelap.

Tangisan Kesepian

Bayi Anda senang bergaul. Ia ingin Anda selalu berada di sisinya. Jika merasa kesepian, tangisannya akan terdengar menyedihkan. Seakan ia tengah sedih atau marah. Luangkan waktu bersamanya paling tidak sampai ia tenang. Jika Anda perlu menyelesaikan sesuatu, gendonglah ia sampai tenang, kemudian lanjutkan pekerjaan Anda bersamanya di sisi Anda.

Sumber: Okezone

Terusin......

08 Agustus 2009

Aku Susah Buang Air Besar (BAB)

Assalamua'laikum Wr.Wb, Alhamdulillah saat ini Aku sudah bisa menyesuaikan diri dengan pola makan yang baru. Setiap hari aku diberi Mama Biscuit Milna yang dicairkan divariasikan dengan yang lainnya termasuk buah-buahan contohnya pepaya. Namun saat ini aku sedang mengalami kesulitan Buang Air Besar (BAB), BAB ku agak susah seringkali aku menangis karena susah banget keluarnya. Mamaku langsung memberi aku pepaya yang sudah dijus supaya BAB kulancar. Mudah-mudahan selanjutnya akan lancar. Buat orang tua yang mengalami hal yang sama, di bawah ini ada sedikit penjelasan mengenai kesulitan buang air besar pada bayi..kita bacak yukkk....

Susah buang air besar (konstipasi) adalah gangguan yang kerap terjadi pada bayi. Gejalanya, selain sulit buang air besar, adalah tinja keras, nyeri di daerah anus, bahkan keluar darah segar akibat perlukaan anus.

Menurut definisi, konstipasi adalah kesulitan buang air besar selama dua minggu atau lebih. Tetapi, pada bayi yang mengkonsumsi susu formula, buang air besar yang keras 2 – 4 hari sekali sudah dianggap konstipasi. Lain halnya pada bayi yang mengkonsumsi ASI, walaupun buang air besarnya 2 – 5 hari sekali (asal konsistensi tinjanya lembek), tidak dianggap konstipasi.

Beberapa hal yang menjadi biang keladi sulit BAB pada bayi adalah :
1. Asupan (intake) cairan kurang, sehingga timbul dehidrasi.
2. Susu formula dengan kadar zat besi tinggi.
3. Susu formula dengan kandungan lemak nabati misalnya kelapa sawit.
4. Pembuatan susu formula terlalu pekat.
5. Pola makan yang tidak seimbang, yaitu lebih banyak konsumsi lemak, karbohidrat, dan kurang makanan yang mengandung serat.
6. Perubahan pola makan, seperti saat bayi diperkenalkan dengan makanan padat.

Untuk mencegah atau mengatasi sulit BAB pada bayi, beberapa langkah dapat ditempuh, antara lain :
1. Bayi 0 – 6 bulan sebaiknya hanya diberikan ASI (ASI Eksklusif). ASI sangat jarang menyebabkan konstipasi, karena zat yang dikandung ASI lebih mudah dicerna. Selain itu bayi yang mendapatkan ASI mempunyai beberapa jenis bakteri di usus besarnya yang membantu mengurai protein susu yang sulit dicerna. Bayi yang mendapatkan ASI juga mempunyai kadar hormon motilin (hormon yang membantu pergerakan usus) lebih tinggi.
2. Bagi bayi di atas 6 bulan, berikan sayur dan buah-buahan. Serat yang dikandung bahan tersebut membantu melunakkan dan memperlancar buang air besar. Makanan tersebut dapat disajikan dalam bentuk jus, seperti jus buah pear / apel (mengandung sorbitol), atau jus pepaya. Untuk sementara waktu, hindari pemberian pisang atau wortel.
3. Jika bayi mendapat susu formula, periksa kembali takaran pengencerannya dan zat yang dikandungnya. Jika perlu ganti dengan susu merk lain yang lebih cocok.
4. Pijat perut bayi dengan perlahan, boleh menggunakan baby oil. Pijatan dimulai dari pusat ke arah luar, dengan gerakan melingkar searah jarum jam.
5. Baringkan bayi, kemudian gerakkan kakinya dengan gerakan mengayuh sepeda.
6. Mandikan bayi dengan air hangat agar bayi lebih rileks sehingga tinja lebih mudah keluar.
7. Bila bayi terlihat nyeri pada anus saat BAB, dapat diberikan Microlax atau vaselin di anus.

Jika bayi masih kesulitan buang air besar, silakan bawa ke pusat layanan kesehatan. Susah buang air besar yang lama bisa jadi gejala dari penyakit tertentu seperti Morbus Hirschsprung (kelumpuhan sebagian segmen usus), fibrosis kistik, atau hipotiroidisme.

tips ini dicuplik dari Warta Medika

Terusin......

05 Agustus 2009

Menu Makanan Bayi 6 Bulan

Mama, Ayah, Eyang, Bi Endah dan lainnya kelihatan senannng sekali, soalnya aku sudah mulai merasakan nikmatnya makan. Aku makan lahap sekali sampai belepotan hehehe. Aktivitas setiap harinya sekarang berbeda, pagi-pagi udah siap makan, menu seperti biasa tim beras merah dicampur Susu Formula, ditambah lain-lainnya. Pokoknya enak deh, nah sebelum Mamah berangkat ke kantor, aku minum ASI. jadi tidurku nyenyak sekali. Tiap kali makan mamah atau eyang suka mengkombinasikan menu nya jadi aku tidak bosan. Sementara ini aku belum tau menunya.

Oh ya aku punya sedikit tips buat orang tua yang punya bayi umur 6 bulan-12 bulan, bisa dibaca di bawah ini :
Anjuran pemberian makan Bayi Usia 6 Bulan
- Beri ASI setiap kali bayi menginginkan.
- Tambahkan telur / ayam / ikan / tempe / tahu / daging sapi / wortel / bayam / kacang hijau / santan / minyak pada bubur nasi.
- Beri bubur nasi 3 kali sehari. Setiap kali makan diberikan sesuai umur:
- 6 bulan: 6 sendok makan
- 7 bulan: 7 sendok makan
- 8 bulan: 8 sendok makan
- 9 bulan: 9 sendok makan
- 10 bulan: 10 sendok makan
- 11 bulan: 11 sendok makan
- Beri makanan selingan 2 kali sehari di antara waktu makan, seperti bubur kacang hijau, pisang, biscuit, nagasari, dsb.
- Beri buah - buahan atau sari buah.
- Ajari bayi makan sendiri menggunakan piring dan sendok.

Anjuran rangsangan perkembangan:
- Bantu dan latih bayi duduk.
- Ajari bayi bermain CI LUK BA.
- Beri bayi biscuit dan ajari cara memegang biscuit.
- Main dengan bayi, ajari menjimpit benda kecil menggunakan dua jari.
- Latih bayi berjalan berpegangan.
- Ajak bayi bicara sesering mungkin.
- Latih bayi menirukan kata - kata "ma.. ma.. pa.. pa.."
- Bantu bayi berdiri.
- Jika sudah bisa berdiri, Bantu dan latih bayi berjalan berpegangan.
- Beri bayi mainan yang bersih dan aman untuk bermain dan dipukul.

Pada umur 9 bulan bayi bisa:
- Duduk sendiri
- Mengucapkan "ma.. ma.. da.. da.."
- Senang bermain sendiri dan bertepuk tangan
- Memegang biscuit

Pada umur 12 bulan bayi bisa:
- Bermain CI LUK BA
- Menjimpit benda kecil
- Meniru kata sederhana "papa, dada"
- Berdiri dan jalan berpegangan

Bayi belajar dengan cara melihat, meraba, merasa, meniru serta mencoba.
Ajak bayi bermain. Dampingi bayi jika perlu bantuan ibu.

Periksakan kesehatan sedikitnya 2 kali:
- Tanyakan ke petugas jika perkembangan bayi agak lambat.
- Minta nasihat tentang:
- Cara pemberian makanan pendamping ASI.
- Cara merangsang perkembangan bayi.

sumber : http://www.bidanindonesia.org

Terusin......

02 Agustus 2009

Alhamdulillah Hari Pertama Aku Makan

Hari Minggu tanggal 02 Agustus 2009, momen yang ggak akan aku lupakan. Soalnya pertama kali aku mencicipi makanan ya tanggal itu. Meskipun aku sebelumnya suka menggigit mainan atau boneka ternyata aku agak susah (buat pertama kali) untuk makan. Belum adaptasi kali aja neh. Aku sampai nangis waktu dikasih makan. Tahu ggak menunya apa ? Beras merah (bukan instan) terus ditambah susu, tapi susunya bukan susu sapi soalnya kata ibu dokter aku alergi sama susu sapi...hmm jadi lumayan neh pengeluaran ortu buat beli susu kedelai. Mama ku beli yang Nutrilon Soya 400 gram produk dari Nutricia. Mungkin aku butuh adaptasi untuk makan semoga aku ggak rewel lagi, kasihan mama ama ayah yang udah beliin makanan ku.

Foto-foto lainnya neh :






Terusin......

01 Agustus 2009

Data Kesehatan Raisa Selama 6 Bulan

Saat aku posting tulisan ini, usiaku tinggal 2 hari lagi mencapai 6 bulan. 2 Hari lagi aku udah bisa makan neh. Selain ASI aku juga nanti bisa makan bubur bayi, wuih senengnya aku...
Makasih ya mah udah sabar ngasih aku ASI ekslusif, walaupun kadang-kadang dicampur ama air beras (tajen) hehehe.Selama 6 bulan ini, aku pengen merekap statistik kondisi badan aku dan juga apa aja yang udah dikerjakan. Aku coba bandingkan dengan kondisi yang idealnya jadi ketahuan aku sehat apa ggak...badan endut begini ya pasti sehat ya hehehehe

Aku mulai dari Imunisasi dulu ya,ini catatan Imunisasiku dengan patokan Jadwal Imunisasi dari Buku Kesehatan Ibu dan Anak.

Umur Jenis Imunisasi Tanggal Imunisasi Aku Umur Aku Berat Badan
0-7 Hari Hepatitis B1 03 Februari 2009 0 Hari 3,28 Kg
1 Bulan BCG 16 Maret 2009 1 Bulan 3,8 Kg
2 Bulan Hepatitis B2, 03 April 2009 2 Bulan 4,7 Kg

DPT 1, Polio 1


3 Bulan Hepatitis B3, 03 Mei 2009 3 Bulan 5,3 Kg

DPT 2, Polio 2


4 Bulan DPT 3, Polio 3 03 Juni 2009 4 Bulan 6,2 Kg



5 Bulan 6,8 Kg



6 Bulan 7,5 Kg
9 Bulan Campak, Polio 4 Belum


Alhamdulillah aku udah menjalankan semua imunisasi yang diwajibkan. Tinggal 1 lagi yaitu saat nanti aku umur 9 bulan. Salah satu indikator sehat tidaknya aku, dilihat juga dari berat badan, nah bisa diliat juga di tabelnya berat badan aku dari lahir sampai usia sekarang. Kalau di lihat di Kartu Menuju Sehat (KMS) maka aku diartikan Anak Sehat, Alhamdulillah. Makasih ya ama semuanya....

Terusin......

28 Februari 2009

Mamaku Mulai Masuk Kerja, Aku Pindah...

Masa-masa menyenangkan menghabiskan waktu sepanjang hari dengan Mama sepertinya harus berakhir. Mamaku yang ikut ujian PNS dan alhamdulillah diterima di Kabupaten Sumedang tahun 2008 kemarin, awal bulan Maret ini harus sudah mulai bertugas. Dari mulai penyerahan SK CPNS dan melihat lokasi kerja, aku ikut dibawa, enak juga neh jalan-jalan ama ayahku lagi. Tapi aku cuma bisa tidur aja, kecuali kalo lapar ama kepanasan aku gunakan jurus menangis hehehe. Karena jarak tempat kerja Mamaku lebih dekat ke rumah Eyang (nenek) di Majalengka maka ayahku memutuskan untuk ikut dulu ama Eyang. Kalau mau kontrak rumah di deket kantor Mamaku, aku nya masih kecil ggak ada yang jagain, tahu sendiri khan kalau aku udah pingin ASI, aku nangis sekenceng-kencengnya hehehe.

Mulai hari Jum'at tanggal 27 Februari kemarin aku mulai menginap di rumah Eyang, kebetulan datang juga De Amanda, putrinya Bi Anggi yang pulang dari Depok ke Majalengka, wahh enak neh ada teman buat diajak ngobrol bahasa bayi..abis orang dewasa ggak ngerti bahasa aku. Mudah-mudahan aku bisa betah ama Eyang, mungkin kalau Mama udah kerja, aku sementara minum ASIP (Air Susu Ibu Perahan) dulu, kalau mama udah pulang baru aku minum ASI lagi. Mudah-mudahan aku ggak rewel :D

Terusin......

20 Februari 2009

Pasang Anting...

Kemarin-kemarin ada satu hal yang membuat aku belum dikenal sebagai seorang perempuan yaitu memasang anting di kedua telinga. Seringkali yang melihat aku masih menanyakan kepada ayah dan mamah, perempuan apa laki-laki, soalnya ggak kelihatan dari luar, abis berat badanku nambah terus hehehe...jadi kelihatan kayak laki-laki. Tanggal 19 Februari kemarin, Orang tuaku membawa aku ke Bidan untuk ditindik atau dipasang anting.
lagi seneng udah dipasang anting

Sebelumnya aku lagi enak-enak tidur, nah pas bidan masang anting waaaaa sakitt... aku lagi tidur langsung nangis sejadi-jadinya..mamah aku langsung menyuap aku dengan ASI supaya ggak nangis. Udah beres telinga yang kiri bagian telinga kanan yang ditindik aku nangis lagi abis sakit bangetttt. Alhamdulilah akhirnya antingku udah terpasang, aku jadi makin tambah cantik. Oh ya kata bidan untuk sunatan perempuan katanya udah ggak ada lagi. Syukur deh.

Terusin......

19 Februari 2009

Buat Akta Kelahiran

Tanggal 18 Februari 2009 ayahku yang baik mengurus pembuatan akta kelahiran aku. Biasanya seh sama bidan langsung diurus, cuma karena sambil membetulkan kesalahan pada KTP (Kartu Tanda Penduduk) dan Kartu Keluarga akhirnya ayahku sendiri yang mengurusnya. Oh ya kata petugas desa, kalau kita membuat Akta Kelahiran sampai dengan 60 hari sejak hari lahir maka akan mendapatkan Akta Kelahiran, kalau lebih dari 60 hari akan mendapat Surat Kenal Lahir saja. Pertama ayahku datang ke Kelurahan/Desa tempat aku lahir yaitu di Desa Talagawetan Kec. Talaga. Disana diberi Surat Keterangan Lahir.
Kemudian ayahku membawa surat tersebut ke Kantor Catatan Sipil Kabupaten Majalengka. Di sana ayahku mengisi formulis untuk Akta, diisi dengan data yang sebenarnya, kemudian dilampiri dengan KK dimana aku sudah termasuk di dalamnya. Jadi ayahku mengurus KK dulu untuk memasukan nama aku di KK. setelah persyaratan dipenuhi akhirnya pada siang hari beres juga ayahku buat akta kelahiran buat aku. Makasih ayah, sekarang aku resmi menyandang nama RAISA AQILA FARADINA.

Terusin......

15 Februari 2009

Timbang Badan Di Posyandu

Aku mo ditimbang neh..

Hari Sabtu tanggal 14 Februari menginjak usia hampir 2 minggu...Ibu membawa aku ke Posyandu, lokasinya deket dengan rumahku. Aku deg-degan neh apa berat badan ku turun apa naik. Kalo turun wah nanti aku bisa dikasih macam2 obat neh.Tapi aku yakin kayaknya naik, soalnya aku jago dalam mengkonsumsi ASI (hehehe). Alhamdulillah, setelah ditimbang ternyata hasilnya naik.

Awal aku lahir berat badanku 3,2 kg sekarang bertambah menjadi 4,2 kg jadi aku naik 1 kg kalo tinggi badannya aku lupa nanyain, kayaknya Ibu lupa nanyain ke petugasnya. Sepertinya itu hasil dari aku nangis tiap malam, bangunin ayah ama ibu, buat minta ASI. Maaf ya, Ayah Ibu, aku selalu merepotkan. Siang aku jadiin malam (alias tidur terus), malam aku jadiin siang (alias ggak mau tidur, minta ASI terus), maklum namanya juga bayi hehehe. Oh ya ada sedikit informasi untuk berat badan bayi secara umum pertambahan berat badannya dapat dikategorikan dalam hitungan sebagai berikut :
Triwulan Pertama : 600-1200 gram per bulan
Triwulan Kedua : 500-600 gram per bulan
Triwulan Ketiga : 350-450 gram per bulan
Triwulan Keempat : 150-250 gram per bulan
Info ini sumbernya dari Ibu Fira. Terima kasih ya Ibu...

Terusin......

11 Februari 2009

Aqiqah ku

Ramainya acara saweran

Tiada kata yang bisa terucap selain syukur Alhamdulillah ke Hadirat Allah Yang Maha Kuasa. Setelah diamanati engkau anaku, alhamdulillah ayah bisa melaksanakan sunah Nabi yaitu Aqiqah. Aqiqah dilaksanakan pada hari Senin tanggal 9 Februari 2009. Aqiqah yaitu menyembelih kambing pada hari ketujuh (dari kelahiran seorang bayi) sebagai rasa ungkapan syukur atas rahmat Allah SWT berupa kelahiran seorang anak. (www.pesantrenvirtual.com). Aqiqah untuk anak perempuan sebanyak 1 ekor kambing.

Orang tua juga ikutan saweran

Sebelum Acara Cukur Rambut

Acara Aqiqah mu dibuat sesederhana mungkin, Eyang mu juga datang, dan keluarga besar Nenek Titi juga datang, semua menyambut kehadiranmu dengan sukacita. Kita membagikan makanan hasil aqiqah ke tetangga dan ke kerabat lainnya. Selain itu rambut mu juga dicukur sama Mak Paraji, yang tadinya banyak jadi gundul...sabar ya..dan ini acara yang ditunggu-tunggu yaitu acara saweran, acara ini kebiasaan dari masyarakat kita, wahh heboohh...tidak hanya anak kecil saja yang jadi peserta, ibu-ibu dan juga bapak-bapak ada yang jadi peserta, mereka berebutan uang recehan dan juga makanan ringan, sayang ayah ggak ikut, soalnya sibuk foto-foto, pokoknya rame deh.Sore hari akhirnya semua acara sudah beres, meski capek ayah dan ibu lega, akhirnya sunah nabi sudah bisa kami laksanakan.Amiin.

Terusin......

10 Februari 2009

Dunia..Aku melihatmu

Aku sedang tersenyum manis

Tak terasa sembilan bulan perjalanan dalam rahim ibu mu telah kau lewati anaku. Masih teringat ketika ayah dan ibumu dipersatukan oleh Allah Sang Maha Pencipta dalam ikatan pernikahan yang suci, untuk mengikuti sunatullah dalam mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. lelah kami menanti kehadiranmu anaku, sekitar 1,5 tahun kami merindukanmu hadir dalam kehangatan cinta. Alhamdulilah, Allah SWT, Pencipta kita yang Maha Pengasih dan Penyayang memberikan anugrah terindah dan tak ternilai. Kehadiranmu dalam rahim ibu, membawa kebahagiaan yang tak terkira. Selama kehamilan ibumu, engkau termasuk yang tidak rewel, hingga ibumu bisa tidur dan makan dengan nyaman. Seringkali ibumu membawamu ke tempat usaha ayah, dan bahkan membantu ayah dalam mencari rezeki untuk mempersiapkan kehadiranmu. Akhirnya saat yang dinanti itu tiba juga anaku.
Lebih awal dari perkiraan dokter yang memeriksa kandungan ibumu, ibumu mulai merasakan doronganmu yang ingin melihat keindahan dunia ciptaan Allahu Rabbi. Namun di luar perkiraan kita semua, air ketubanmu pecah terlebih dahulu. Hari selasa pagi tanggal 03 Februari 2009 atau 7 Shafar 1430 H, pukul 07.30 pagi ayah dan ibumu mendatangi bidan yang sangat sabar dan telaten, namanya Bidan Ida. Dengan kesabarannya, Bidan Ida mencoba menenangkan kami, bahwa semuanya Insya Allah akan baik-baik saja. Sempat terlintas dalam bayangan ayahmu Nak..apabila ibumu tidak merasakan mulas yang kuat, ayah harus membawa ibumu ke dokter/rumah sakit untuk penanganan yang lebih lanjut. Atas rahmat Allah semua kekhawatiran ayahmu lambat laun mulai berkurang, ditemani dengan Mak Paraji Uun dan Uwa mu, Uwa Enok, ayah dan ibumu berusaha untuk optimis dan berdoa kepada Yang Maha Kuasa agar kelahiranmu berjalan dengan normal. Makin sore, ibumu merasakan mulas yang semakin sering dan semakin kuat. Namun engkau belum juga keluar. Ditemani hujan deras yang sejak pagi mengguyur daerah Talaga, ayah terus menemani ibumu, untuk memberi dorongan dan semangat. Namun saat itu tiba-tiba aliran listrik mati. Hanya bekal senter dan Neon batre yang menjadi penerang ruangan saat itu. Listrik akhirnya kembali menyala saat Adzan Sholat Isya. Saat itulah ibumu merasakan kuatnya dorongan mu untuk keluar. Dengan seluruh kekuatan yang ada, ibumu berusaha untuk kuat, Ayah selalau disamping ibumu, Ayah ingin melihat kehadiranmu di dunia dengan mata kepala sendiri. Namun saat-saat terakhir, setelah setengah badanmu keluar, ibumu kekurangan tenaga, sampai Bidan Ida meloncat ke ranjang untuk mencoba mengeluarkanmu. Tenaga ibumu saat itu sudah terkuras habis. Alhamdulilah di saat yang genting itu Mak Paraji Uun menyuruh ibumu untuk batuk secara sengaja, untuk memberikan dorongan kepadamu agar bisa keluar. Sedikit-sedikit dari mulai kepala, tangan, perut sampai akhirnya kaki ayah lihat. Alhamdulillah engkau keluar dengan selamat. Sujud syukur ayah kepada Sang Maha Pencipta.Engkau terlahir dengan sehat, ibumu melahirkan seorang putri yang cantik dengan berat badan 3,2 kg panjang 48 cm berkulit putih bersih dan berambut banyak. Ayah memberimu nama RAISA AQILA FARADINA. Raisa berarti pemimpin asal kata Raisatun > Raisah > Raisa. Aqila berarti berakal atau pandai.Fara berarti kegembiraan asal kata Farhah > Farha > dimodifikasi menjadi Fara. Dina merupakan singkatan nama ayah Diendien dan nama ibu Nia. Namamu bisa diartikan pemimpin yang berakal/pandai dan pembawa kegembiraan Diendien dan Nia (ayah ibumu). Ayah dan ibumu berharap engkau menjadi seorang yang bisa memimpin, memimpin diri sendiri dan orang lain, untuk selalu berjalan di jalan yang diridhai Allah SWT. Amiin.

Terusin......

  © Blogger template 'SimpleBlue' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP